Institusion
Universitas Ngudi Waluyo
Author
Airmala, Utin
Andayani, Ari
Subject
RG Gynecology and obstetrics
Datestamp
2021-08-26 02:56:36
Abstract :
Pada tahun 2019 penyebab kematian ibu terbanyak disebabkan
oleh perdarahan dimana terdapat 1.280 kasus perdarahan, hipertensi dalam
kehamilan sebanyak 1.066 kasus, serta disebabkan oleh infeksi yaitu sebanyak
207 kasus. Retensio merupakan salah satu faktor penyebab langsung terjadinya
perdarahan ibu postpartum. Menurut WHO (2014), dilaporkan bahwa kurang
lebih 15-20% kematian ibu ditimbulkan karena retensio plasenta dan insidennya
sebesar 0,8-1,2% untuk setiap kelahiran. Faktor presposisi terjadinya retensio
plasenta yang berkaita dengan karekteristik ibu yaitu usia dan paritas.
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara umur dan paritas dengan kejadian
retensio plasenta pada ibu bersalin.
Metode Penelitian: Jenis penelitian ini merupakan penelitian literature review
dengan menggunakan data sekunder atau data yang diperoleh bukan dari hasil
observasi langsung.
Hasil Penelitian: hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Usia ibu yang beresiko
tinggi mengalami kejadian retensio plasenta yaitu rentang usia <20 dan >35 tahun.
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa retensio plasenta juga dapat terjadi pada
rentang usia 21-35 tahun tetapi angka kejadiannya tidak tinggi. Sedangkan untuk
paritas, Ibu primipara merupakan paritas dengan resiko rendah terjadinya retensio
plasenta sedangkan multipara dan grande multipara merupakan paritas dengan
resiko tinggi terjadinya retensio plasenta.
Kesimpulan: usia dan paritas berhubungan dengan kejadian retensio plasenta.
Usia yang dikategorikan beresiko mengalami retensio plasenta adalah ibu dengan
rentang usia kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun. Sedangkan paritas
yang beresiko tinggi mengalami retensio plasenta adalah multipara dan grande
multipara