Institusion
Universitas Ngudi Waluyo
Author
Pradhita Ardiantari, Feliana
Retno Karminingtyas, Sikni
Subject
RS Pharmacy and materia medica
Datestamp
2021-08-30 04:15:49
Abstract :
Latar Belakang : Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah secara
menetap. Kasus penderita hipertensi akan meningkat di tahun 2025 dengan jumlah
penderita wanita lebih banyak 30% dari keseluruhan penduduk di dunia.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui ketepatan penggunaan obat antihipertensi.
Metode : Metode yang digunakan merupakan metode kualitatif dengan
pendekatan deskriptif. Pengambilan data dilakukan secara retrospektif
menggunakan data sekunder yaitu data rekam medis. Sampel sebanyak 57 pasien
hipertensi dengan penyakit penyerta yang mendapatkan terapi pengobatan
antihipertensi di Puskesmas Pudak Payung tahun 2020. Data dianalisis
menggunakan analisis deskriptif.
Hasil : Sebanyak 38 pasien (67%) berjenis kelamin perempuan dan sebanyak 19
pasien (33%) berjenis kelamin laki-laki dengan rentang usia paling banyak yaitu
56-65 tahun sebanyak 25 pasien (44%). Penyakit penyerta yang paling banyak
diderita adalah diabetes mellitus sebanyak 34 pasien (60%). Obat antihipertensi
tunggal yang paling banyak digunakan adalah golongan CCB (amlodipin)
sebanyak 46 pasien (80%), kombinasi 2 antihipertensi golongan CCB (amlodipin)
dengan diuretik loop (furosemide) sebanyak 5 pasien (9%) dan kombinasi 3
antihipertensi sebanyak 1 pasien (2%). Hasil evaluasi penggunaan antihipertensi
didapatkan sebanyak 57 pasien (100%) tepat pasien, 51 pasien (89%) tepat obat,
dan 56 pasien (98%) tepat dosis.
Kesimpulan : Obat antihipertensi tunggal yang paling banyak digunakan adalah
golongan CCB (amlodipin) sebanyak 46 pasien (80%). Ketepatan penggunaan
obat antihipertensi pada pasien hipertensi dengan komorbiditas sebanyak 57
pasien (100%) tepat pasien, sebanyak 51 pasien (89%) tepat obat, dan sebanyak
56 pasien (98%) tepat dosis.
Kata kunci : hipertensi, antihipertensi, evaluasi