Institusion
Universitas Ngudi Waluyo
Author
Ari Utisman, Lalu
Susilo, Jatmiko
Pujiastuti, Anasthasia
Subject
RS Pharmacy and materia medica
Datestamp
2021-09-08 03:42:20
Abstract :
Latar Belakang: Tuberkulosis menjadi salah satu masalah di bidang kesehatan
yang perlu ditangani secara serius. Diperkirakan ada 10,4 juta kasus TBC baru di
seluruh dunia. Di Indonesia sebanyak 420.994 kasus pada tahun 2017. Jawa
Tengah menempati peringkat ketiga dengan 12.524 kasus baru pada laki-laki, dan
9.251 kasus baru tuberkulosis pada perempuan. Kabupaten Semarang menempati
peringkat ke 24 dengan 97,5% kasus TBC. Fenomena tersebut disebabkan karena
ketidakpatuhan minum obat anti tuberkulosis (OAT) oleh penderita sebagaimana
hasil Riset Kesehatan Dasar 2010 didapatkan sebanyak 19,3% penderita TBC
yang tidak patuh dalam minum obat. Salah satu faktor yang menjadi penyebab
ketidakpatuhan minum OAT oleh penderita adalah keterbatasan pengetahuan
mengenai penyakit TBC.
Tujuan: Mengetahui hubungan pengetahuan tentang tuberculosis (TBC) dengan
kepatuhan minum obat pada pasien TBC di UPTD Puskesmas Bringin.
Metode: Penelitian deskriptif korelatif, menggunakan pendekatan cross sectional,
dengan teknik purposiv sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah 45
penderita TBC di wilayah kerja Puskesmas Bringin. Instrumen yang digunakan
adalah kuesioner pengetahuan tentang TBC dan kuesioner MMAS-8 (Morisky
Medication Adherence Scale) tentang kepatuhan minum OAT. Analisis data
penelitian menggunakan uji Chi Square.
Hasil: Hasil uji Chi Square menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara
pengetahuan tentang tuberculosis (TB) dengan kepatuhan minum obat pada pasien
TBC di UPTD Puskesmas Bringin, yang mana nilai diperoleh nilai P = 0,003.
Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang
TBC dengan kepatuhan minum obat pada pasien TBC di UPTD Puskesmas
Bringin.
Saran: Pasien TBC mengikuti semua anjuran petugas kesehatan dan keluarga
yaitu dengan patuh minum obat secara teratur sehingga beroleh kesembuhan.
Kata Kunci: Pengetahuan, tuberkulosis, Kepatuhan, obat anti tuberkulosis (OAT).
Kepustakaan: 25 (2001-2018)