Institusion
Universitas Ngudi Waluyo
Author
Maulina Dewi, Aditya
Oktianti, Dian
Subject
RS Pharmacy and materia medica
Datestamp
2021-09-09 02:39:22
Abstract :
Latar Belakang : Skrining resep adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh
petugas apotek untuk memeriksa resep yang telah diterima. Resep harus ditulis
dengan jelas untuk menghindari kesalahan antara penulis resep dengan pembaca
resep. Kegagalan komunikasi antara dokter dan farmasis merupakan faktor
kesalahan medikasi (medication error) yang berakibat fatal bagi pasien.
Metode : Jenis penelitian ini bersifat deskriptif dilakukan secara retrospektif
terhadap resep menggunakan metode penelitian Purposive Sampling dengan total
sampel sebanyak 124 resep pasien dewasa.
Hasil : Hasil penelitian ini diambil dari aspek kelengkapan resep pada bulan
April-Oktober 2020 didapatkan hasil kelengkapan dari aspek Invocatio yaitu
tanda R/ sebanyak 100%, Aspek Pro yaitu nama pasien 96%, umur pasien 44%,
berat badan 0%, jenis kelamin 18%, dan alamat pasien 22%. Aspek Inscriptio
yaitu nama dokter sebanyak 73%, SIP atau Surat Izin Praktek dokter 51%, alamat
praktek dokter 96%, nomor telpon dokter 74%, dan tanggal penulisan resep 77%.
Aspek Subscriptio yaitu paraf dokter 67%. Aspek Praescriptio yaitu nama obat
100%. Dan aspek Signatura yaitu aturan pemakaian sebanyak 100%.
Kesimpulan : Dari hasil penelitianyang memenuhi semua aspek invocatio
sebanyak 100%, pro 0%, inscriptio 35%, subsriptio 67%, praescriptio 100% dan
signatura 100%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa masih banyak resep yang
tidak memenuhi aspek kelengkapan administratif.
Kata Kunci : Skrining resep, Resep, Apotek