Institusion
Universitas Ngudi Waluyo
Author
Rosadi, Thamrin
Kumala Hati, Anita
Oktianti, Dian
Subject
RS Pharmacy and materia medica
Datestamp
2021-09-16 07:10:32
Abstract :
Latar belakang: Daun Nangka (Artocarpus heterophyllus L) dapat digunakan
sebagai obat demam, bisul, luka, dan penyakit kulit. Daun Nangka terdaat
kandungan saponin, flavonoid dan tanin yang bekerja sebagai antimikroba dan
dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Tujuan Penelitian
ini adalah untuk mengetahui gambaran pengaruh pelarut terhadap aktivitas anti
bakteri daun nangka (Artocarpus heterophyllus L) pada bakteri Staphylococcus
aureus.
Metode: Penelitian menggunakan metode meta-analisis dalam Litelatur Review 5
artikel dalam bentuk artikel hasil penelitian. Peneliti melakukan pengambilan
kesimpulan berdasarkan analisis yang menggabungkan 5 artikel yang serupa.
Hasil: Aktivitas antibakteri daun nangka (Artocarpus heterophyllus L) pada
artikel dengan pelarut etanol 96% dan aquadest yang terkandung pada sel bakteri
seperti flavanoid dapat menghambat sintesis protein dan saponin dengan cara
menurunkan tegangan permukaan sehingga mengakibatkan baiknya permeabilitas
atau kebocoran sel. Hal ini dapat mempengaruhi pertumbuhan bakteri
Staphylococcus aureus.
Kesimpulan: The difference in solvents can affect the antibacterial activity of
jackfruit leaves (Artocarpus heterophyllus L) against the growth of
Staphylococcus aureus bacteria. Ethanol 96% solvent provides more potential
antibacterial activity than aquadest solvent, while the use of jackfruit leaves as
much as 10,000 ppm inhibits the growth of Staphylococcus aureus bacteria by
10.50 mm for the FA fraction and 7.25 mm for the FH fraction.
Kata Kunci: Anti bakteri Artocarpus heterophyllus L, Pelarut, Bakteri
Staphylococcus aureus