Institusion
Universitas Ngudi Waluyo
Author
Mara Ayu Salma, Gia
Susilo, Jatmiko
Laila Vifta, Rissa
Subject
RS Pharmacy and materia medica
Datestamp
2020-09-15 03:52:19
Abstract :
Latar belakang : Daun afrika (Vernonia amygdalina Del.) memiliki kandungan
senyawa metabolit sekunder flavonoid, saponin, tanin, steroid dan glikosida yang
diduga berkhasiat sebagai antibakteri.
Tujuan : Untuk menganalisis perbedaan pelarut pengekstraksi daun afrika
(Vernonia amygdalina Del.) terhadap daya hambat pertumbuhan Pseudomonas
aeruginosa.
Metode : Penelitian ini digunanakan 3 pelarut, yaitu pelarut non polar (n-
Heksan), semi polar (etil asetat), dan polar (etanol 70%). Sedangkan uji
antibakteri menggunakan metode difusi cakram dengan pengamatan diameter
zona bening disekitar kertas cakram pertumbuhan bakteri Pseudomonas
aeruginosa.
Hasil : Senyawa dalam ekstrak etil asetat dan etanol menunjukkan reaksi positif
adanya kandungan metabolit sekunder flavonoid, saponin, tanin, steroid dan
glikosida, sedangkan dalam pelarut ekstrak n-heksan negatif. Daya hambat dengan
pelarut etanol 70% konsentrasi 20%, 30 % dan 40% sebesar 21,82 ± 5,07mm
(sangat kuat); 17,28 ± 1,77mm (kuat); dan 24,16 ± 2,72mm (sangat kuat), pelarut
etil asetat konsentrasi 20%, 30% dan 40% adalah 9,58 ± 1,8mm (sedang), 12,30 ±
0,49mm (kuat), dan 15,05 ± 1,29mm (kuat) sedang pelarut n-Heksan tidak
menunjukkan penghambatan. Kadar 40% ekstrak etil asetat dan alkohol 70% daya
hambat pertumbuhan Pseudomonas aeruginosa yang ekuivalen (berbeda tidak
bermakna) dengan kontrol positif.
Simpulan : Ekstrak etil asetat dan etanol daun afrika (Vernonia amygdalina Del.)
kadar 40% memiliki aktivitas daya hambat bakteri Pseudomonas aeruginosa
ekivalen dengan standar, sedangkan n-Heksan tidak memiliki aktivitas antibakteri.
Kata Kunci : Vernonia amygdalina Del., Pseudomonas aeruginosa, n-heksan,
alkohol, etil asetat.