Institusion
Universitas Ngudi Waluyo
Author
Mbewu, Anastasia
Retno Karminingtyas, Sikni
Putri Luhurningtyas, Fania
Subject
RS Pharmacy and materia medica
Datestamp
2020-09-21 02:57:05
Abstract :
Latar Belakang: Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan infeksi akibat
berkembang biaknya mikroorganisme lain di dalam saluran kemih. Data
Departemen Kesehatan RI tahun 2014, jumlah penderita ISK di Indonesia adalah
90-100 kasus per 100.000 penduduk per tahun. Penggunaan antibiotik di rumah
sakit tidak tepat sehingga dapat menimbulkan resistensi.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola penggunan antibiotik
pada pasien infeksi saluran kemih di Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit
Indonesia dan di India yang meliputi golongan dan jenis antibiotik.
Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah review artikel. Data yang
didapatkan berasal dari data sekunder yang diperoleh dari artikel hasil penelitian
yang dipublikasikan di jurnal nasional dan internasional terindeks.
Hasil: Antibiotik yang paling banyak digunakan pada pasien infeksi saluran
kemih di instalasi rawat inap di keenam Rumah Sakit Indonesia dan di India yaitu
antibiotik golongan sefalosporin, dengan persentase masing-masing keenam
Rumah Sakit 52,9%, 67%, 72,97%, 16,1%, 60,3% dan 82% dengan jenis
antibiotiknya seftriakson dan sefoperazon. Antibiotik golongan kuinolon dengan
persentase masing-masing keenam Rumah Sakit 27,5%, 16%, 27,03%, 1,3%, 16%
dan 64,7% dengan jenis antibiotiknya siprofloksasin, levofloksasin dan
ofloksasin.
Kesimpulan: Antibiotik yang paling banyak digunakan pada pasien infeksi
saluran kemih di instalasi rawat inap di Rumah Sakit Indonesia dan di India yaitu
antibiotik golongan sefalosporin dengan jenis antibiotiknya seftriakson dan
sefoperazon. Antibiotik golongan kuinolon dengan jenis antibiotiknya
siprofoksasin, levofloksasin dan ofloksasin.
Kata kunci: Pola penggunaan, Antibiotik, Infeksi Saluran Kemih (ISK)