Institusion
Universitas Ngudi Waluyo
Author
NUR SALSABILA, ANIS
Retno Karminingtyas, Sikni
Wahyudi, Andrey
Subject
RS Pharmacy and materia medica
Datestamp
2020-09-21 04:31:05
Abstract :
Latar Belakang: Demam tifoid merupakan infeksi akut yang disebabkan bakteri
Salmonella typhi dengan tata laksana terapinya memerlukan antibiotik. Jumlah
kasus demam tifoid di seluruh dunia diperkirakan 11 sampai 21 juta kasus dengan
128.000 sampai 161.000 kematian setiap tahun, kasus terbanyak terdapat di Asia
Selatan dan Asia Tenggara. Hingga saat ini demam tifoid masih menjadi masalah
kesehatan di negara-negara tropis termasuk Indonesia yang angka kejadiannya
tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola pengunaan antibiotik pada
pasien demam tifoid anak di rumah sakit.
Metode: Penelitian ini dilakukan dengan metode meta-analisis yang berkaitan
dengan judul dan permasalahan yang akan diteliti dengan artikel penelitian yang
menggunakan desain observasional secara retrospektif.
Hasil: Berdasarkan karakteristik jenis kelamin tidak ada perbedaan signifikan
antara pasien anak laki-laki dan perempuan. Sedangkan menurut usia yang paling
banyak ditemukan kasus demam tifoid anak adalah usia 6-10 tahun. Ada 4
golongan antibiotik dengan beberapa jenis antibiotik yang digunakan di rumah
sakit yaitu golongan sefalosporin, amfenikol, penisilin dan aminoglikosida.
Kelima artikel menunjukkan hasil antibiotik golongan sefalosporin terutama jenis
seftriakson diikuti jenis sefotaksim dan golongan amfenikol yaitu kloramfenikol
yang paling banyak digunakan di rumah sakit.
Simpulan: Antibiotik golongan sefalosporin jenis seftriakson paling banyak
digunakan di rumah sakit
Kata Kunci: Antibiotik, Demam Tifoid, Anak