Abstract :
Proses pengawetan ikan yang umum dilakukan adalah dengan penggaraman,
pengeringan, pemindangan, pengasapan, dan pendinginan. Pada prinsipnya,
Pengeringan merupakan cara pengawetan ikan dengan mengurangi kadar air pada
tubuh ikan sehingga kegiatan bakteri terhambat dan dapat mematikan bakteri
tersebut. Pengeringan juga salah satu cara untuk menyimpan hasil perikanan lebih
lama. Salah satu cara yang dilakukan para nelayan dalam mengeringkan ikan
secara alami yaitu penjemuran ikan langsung di bawah terik sinar matahari.
Namun terkadang proses pengeringan alami mempunyai banyak kekurangan
diantaranya waktu pengeringan lama, memerlukan lokasi yang luas, kualitas ikan
akan menurun, gangguan lalat, apalagi pada saat musim hujan akan menghambat
proses pengeringan. Oleh karena itu dibutuhkan pengering ikan otomatis yang
bertujuan untuk mempercepat proses pengeringan, pada alat pengeringan ikan asin
ini berbentuk kotak dilengkapi dengan sensor yang digunakan yaitu Arduino uno
sebagai mikrokontroller sistem, sensor DS18B20 untuk mendeteksi dan mengukur
suhu di dalam ruang pengering, sensor DHT22 untuk mendeteksi dan mengukur
kelembaban di dalam ruang pengering serta adanya sensor Load Cell untuk
mengukur massa pada ikan selama proses pengeringan agar mengetahui kadar air
pada ikan asin, Heater berfungsi sebagai elemen pemanas yang akan disebarkan
hawa panasnya oleh kipas sehingga suhu pada ruang pengering meningkat. Hasil
kondisi ikan asin akan di tampilkan pada LCD berupa suhu, kelembapan dan
beban ikan pada ruang pengering. Hal ini diharapkan dapat menghasilkan ikan
asin kering dengan kualitas yang baik dengan kadar air 40% pada ikan
berdasarkan SNI untuk mencegah pertumbuhan jamur pada ikan asin, serta sistem
dapat memberikan indikator proses pengeringan selesai yaitu dengan buzzer
berbunyi.