Abstract :
Sektor transportasi merupakan sumber yang signifikan dalam peningkatan polusi udara,
hal ini dikarenakan jumlah pemakaian kendaraan bermotor yang sangat tinggi dan
meningkat setiap tahunnya. CO dan CO2 merupakan gas yang terkandung dalam emisi
yang dikeluarkan kendaraan bermotor yang dapat menyebabkan polusi udara.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan tanaman hias dalam
menyisihkan gas pencemar CO dan CO2. Tanaman hias yang digunakan pada penelitian
ini adalah Pucuk Merah (Syzygium myrtifolium), Paku Pedang (Nephrolepis exaltata),
Puring (Codiaeum variegatum), Lidah Mertua (Sansevieria sp.), dan Bugenvil
(Bougenvile sp.). Penggunaan tanaman uji pada penelitian ini berdasarkan dengan
kesamaan tinggi pada tanaman. Penelitian dilakukan dengan menggunakan asap
kendaraan bermotor sebagai sumber pencemar yang dialirkan ke dalam sebuah reaktor
tanaman kedap udara berukuran 1,5m x 0,5m x 1m. Pengukuran konsentrasi gas CO dan
CO2 menggunakan alat uji Hygrometer Air Quality pada reaktor kosong sebagai kontrol
dan reaktor yang berisi tanaman hias dengan waktu pengasapan selama 15 menit dan
pengukuran kadar gas dengan variasi waktu kontak 0,5 jam, 1 jam dan 1,5 jam yang
dilakukan pada pagi, siang, dan malam hari. Konsentasi CO dan CO2 pada reaktor
kosong sebagai kontrol kemudian dibandingkan dengan konsentrasi reaktor yang berisi
tanaman hias. Berdasarkan hasil penelitian, tanaman yang memiliki efektivitas
penyisihan CO maupun CO2 tertinggi adalah tanaman Lidah Mertua. dengan efektivitas
penyisihan pada waktu kontak 1,5 jam terhadap CO mencapai 27,23% dan CO2
mencapai 75,95%. Sedangkan tanaman dengan efektivitas terendah adalah Bugenvil,
dengan persen penyisihan CO dan CO2 pada waktu kontak 0,5 jam berturut-turut sebesar
0,18% dan 0,21%.